Beberapa saat yang lalu ketika Pandemi menyerang Bumi banyak yang akhirnya harus stranded dirumah entah itu karena harus WFH or Kerja rodi/romusha or emank kena side effectnya, yang akhirnya banyak memunculkan kreatifitas tanpa batas yang salah satunya adalah berkebun atau memelihara anak-anak hijau. bahkan Hal satu ini jadi viral gak jelas, menaikkan harga tanaman sehingga ngasih rezeki lebih buat para original merchant-nya atau juga memunculkan banyak para pedagang seasonal. sebenarnya yang agak ramai adalah munculnya para penemu hobby baru yang alih-alih cuma jadi hobby malah bikin sensasi doank.*Monstrea Viagranya Kak..Eh
Buat aku sih Anak-anak hijau menjadi suatu bentuk pertahanan alias dikarenakan kebutuhan akan sesayuran yang biasanya murah di daerah tempat aku kerja dulu tapi sulit didapatin di Kalimantan yang gemah ripah loh gini ini. dan ternyata punya waktu banyak dirumah menyenangkan juga(awalnya) walopun masih harus standby tanpa Cutai..hufttt...tapi ternyata aku bukan Penanam musiman yang buruk.*tepuk bahu sendiri.
Keluarga aku punya sedikit lahan yang menganggur*kek aku..heheuu dan ada yang tertarik untuk mengelolanya menjadi kebun sayuran jadi bikin tambah senang karena sedikit banyak juga jadi punya stok sayuran banyak dan bisa makan sayur terus tanpa beli, sampai beberapa bulan lalu musim kering lumayan panjang menjadikan hasil Panen kurang bagus dan sang pengelola di sibukkan dengan urusan pribadi jadilah terbengkalai dan menjadi hutan semak-semak, saat itu agak sedih liatnya tapi juga gak bisa ngapa2in, mulai bulan lalu udah digarap lagi, rasanya menyenangkan. aku juga harus mulai lagi melatih tangan merawat anak-anak hijau biar manfaatnya bisa untuk keluarga, dan mana tau bisa menjadi sumber penghasilan kedepannya.
Ada satu cerita yang beberapa kali aku sampaikan ulang ke teman-teman tentang bagaimana Anak-anak hijau menjadi salah satu hal yang membahagiakan buat keluarga aku, kenapa keluarga? karena kami sekeluarga suka sekali menanam, terutama Mamah, beliau punya tangan ajaib karena hampir semua yang beliau tanam selalu tumbuh dan subur, buat beliau tanaman bukan hanya hobby tetapi juga healing dan quality time. Ayah(Alm) sangat memperhatikan hal ini, suatu waktu di tahun 2007 beliau memboncengku dengan motor bututnya untuk site survey yang akan aku pakai sebagai Tugas Akhir, tempatnya di daerah kampung agak jauh yang rencananya akan menjadi area perkantoran pemerintahan jadi emank lumayan masih area alami dan hijau, banyak rumah yang punya halaman lumayan luas dan dipenuhi tanaman, ada satu rumah yang kami lewati dan menarik perhatian beliau sehingga ketika jalan pulang beliau berhenti untuk mampir sebentar dengan maksud untuk minta sebuah jenis Tanaman yang menurut Ayah Si Mamah belum punya tetapi ternyata yang punya rumah sedang tidak ada, karena area itu lumayan jauh jadi untuk kembali lagi akan lumayan menghabiskan waktu, jadinya Ayah dengan senyum dan hati yang Mantap tetap mengambil beberapa Rumpun dan meninggalkan sejumlah uang untuk menggantikannya*Romantis atau Agak Gila ya...hahahaha. kemudian pulang dengan hati senang dan yakin akan bikin Mamah senang. itulah salah satu cerita tentang Anak-anak hijau yang ada disekitaran rumah kami.
Mari memulai lagi!! semoga next time aku posting tentang Anak-anak hijau bisa disertai dengan Photo prosesnya. dan semoga sudah bisa dinikmati hasilnya.