Sunday, October 30, 2016

My Weight loss Journey - 1st Week

Saat Memulai sesuatu adalah saat-saat yang paling berat, tanyakan pada semua yang pengen menurunkan berat badannya, itu sih udah rahasia umum.

Motivasi saya kali ini adalah ingin lebih baik diumur 30an, terdengar klise banget memang tapi saya sudah kembali berkomitmen untuk merubah life style dan mengontrol pikiran tentang makanan bukan hanya karena menjadi seorang yang dikatakan langsing tapi juga karena alasan kesehatan,
beberapa minggu yang lalu saya memberanikan diri untuk Cek darah kembali hanya untuk memastikan bahwa saya ga punya masalah dengan Kolestrol, Asam Urat Dan Gula Darah, sebenarnya 3 bulan yang lalu sudah pernah melakukan full medical check up sebelum masuk di pekerjaan yang sekarang dan hasilnya sangat bagus, dengan bermodal positive thinking saya pikir tidak akan jauh berbeda, ya memang tidak jauh berbeda  dengan sebelumnya di point Gula Darah tapi di Kolestrol dan Asam Urat kaya orang di tinju diperut dan di geplak dikepala, pening dan puyeng juga memarnya ga ilang2, huftt.. baru kali ini saya ketakutan dan menjadi fully aware sama apa yang sudah saya lakukan serta apa yang saya masukkan ke dalam tubuh saya,
kepikiran? yaiyalahhh menurut lo? sedikit stress malah, tapi ini yang menjadikan saya berjanji untuk lebih peduli ke diri sendiri, saya harus bisa menyakinkan diri saya bahwa kali ini saya pasti bisa menjalani semuanya dengan mengubah  gaya hidup yaitu control makanan dan makan makanan sehat,
Berat ?? uhmm dulu-dulu sih emank berat tapi saya akan berusaha dan semoga ini ga akan bertahan di minggu pertama doank, udah mau cuti juga ini akan menjadi test pertama untuk komitmen saya, semoga saya bisa!!

Saat ini Kolestrol Total saya diangka 271, Asam Urat saya diangka 7.9 dan Gula saya di angka 77, high Number kan ??!! hikss.. 
saya mulai menuliskan perjalanan ini sebagai reminder saya dan semoga suatu hari ada yang baca Blog ga penting ini dan menjadi sesuatu yang berguna ( I wish )

Malu tapi saya harus sampaikan disini Berat saya saat ini 86 Kg alias 189,59 lbs.. I'm so BIG!
dengan tinggi hanya 165 cm saya termasuk Overweight dan hampir Obes sodara-sodara..*nangis ga pake airmata hikss*, sengaja saya kasih Bold dan bigger angkanya biar saya Melek dan selalu Ingat.

Bismillah...saya akan memulai 21 Hari perubahan, kenapa 21 hari?,  kenapa ga seminggu atau sebulan? menurut yang saya baca sebuah habit itu kalo bisa didapatkan dengan melakukannya selama 21 hari terus menerus. jadi mari menjadikannya langkah awal dalam perjalanan ini.

Pengen Update photo tapi semua photo-photo gendut saya ada di hardisk yang masih belum bisa dibuka jadi saya janji akan update diminggu ke-2.

Ganbate for My Self!!




 

Saturday, October 22, 2016

Sembilan Puluh Hari

Procrastinator...

Beberapa post sebelum ini emank saya membahas soal angka pada perhitungan umur tapi kali ini saya akan membahas angka pada komitmen, bukan komitmen pada seseorang tapi sebenarnya komitmen ke diri sendiri.
Kita kadang tidak menyadari halangan terbesar dalam hidup dan lawan terkuat kita adalah diri sendiri, dimana ini merupakan hal yang disadari atau tidak menjadi konsentrasi dalam hal psikologi, kita akan selalu dapat mengandalkan diri sendiri namun kita juga akan selalu takut dengan apa yang diri kita tidak bisa lakukan, selalu mencari alasan dan menjadikan kita kadang tidak tegas atau merasa tidak sanggup memperjuangkan hal-hal yang kita inginkan, mimpi-mimpi dan khayalan-khayalan yang kemudian menjadi hanya sekedar mimpi atau khayalan yang tidak pernah tercapai.

Huftt.. jadi apa yang harus kita lakukan ? menyerah saja atau membiarkan saja berjalan seadanya ?

Well, saya sendiri merupakan orang yang bermasalah dalam konsistensi pada sesuatu, tidak dalam semua hal tapi dalam beberapa hal yang menyangkut mimpi dan keinginan. kebiasaan menunda-nunda emank menjadi salah satu gejalanya , I'm one of the big procrastinator, suka banget bikin plan tapi kemudian , menyerah ditengah jalan atau kemudian membiarkan lagi slouching sehingga balik lagi di titik 0.
Misalanya untuk masalah Fisik, saya jelas bukan perempuan langsing apalagi kurus, pernah sih hehe, tapi udah lupa kapan, mostly dalam 30 tahun saya didunia ini saya mengalami kelebihan berat badan, selain emank keturunan ( boom!!! excuse no.1 ) juga kesukaan saya pada makanan, Mama saya tukang masak dan semua orang yang mengenal beliau tau kalo masakannya enak-enak, itu juga menjadi hal yang menambah kesulitan saya dalam menjaga berat badan, saya juga suka masak serta dulu jaman kuliah favourite banget junkfood kaya mi instant ,Ya memang ga heran life style adalah jawaban dan akar masalah dari urusan berat badan ini,
Apakah psikologi saya terganggu, ohh sangat, saya disisi lain adalah perempuan yang punya kepercayaan diri namun disisi lain juga minder dengan tubuh saya yang memang selalu keliatan lebih besar dibanding teman-teman dekat saya,  psikologi saya terpuruk disitu, perasaan tidak menarik dan selalu membandingkan diri dengan orang lain terutama di aspek tubuh dan appearance. saya tau saya tidak sendiri menghadapi hal seperti ini, tetapi tetap saja berat rasanya dihinggapi perasaan bersalah kepada diri sendiri, saya capek dan saya ingin berubah,
Beberapa tahun belakangan saya lebih aware dan mulai mencoba merubah lifestyle, yeah seperti yang saya duga saya memang selalu hampir menyerah ditengah jalan ketika dirasa berat sekali tapi disatu titik saya berusaha kembali lagi ,kali ini setelah ratusan mengulanginya dan selalu failed saya menolak untuk menyerah, mungkin memang taking time untuk bisa menjadi jiwa yang discipline dan konsisten tapi saya harus lakukan, saya ingin suatu hari saya bangga dengan target yang saya bisa raih walau yang paling penting adalah bagaimana saya bisa menghargai dan accepted diri saya apa adanya, 
History kesehatan dalam keluarga saya  membuat saya sangat aware sekarang ini, saya mulai mengerti bagaimana seharusnya menjaga agar tetap sehat dan mempunyai mental yang sehat juga, saya tidak ingin meyerah, banyak inspirasi yang saya cari dan  dapatkan. untuk ini saya akan terus mencari inspirasi agar saya tetap bisa konsisten dengan apa yang saya targetkan, 7 bulan dari sekarang saya ingin merasa lebih baik diumur yang sudah tidak muda lagi, saya ingin merasa full accepted terhadap diri sendiri dan  saya berharap dengan menuliskannya di blog ini yang entah ada yang baca atau nggak menjadikan saya selalu terinspirasi untuk tidak pernah menyerah.

Jadi 90 hari dari sekarang adalah rencana awal saya untuk lebih baik, ditimbangan saya sekarang bolak balik hanya diangka 84-86, saya ingin di saat saya menginjak angka 31 angkanya sudah berada dikisaran 70-an, saya berdoa saya bisa dan saya pasti bisa. Bismillah...

apapun yang akan terjadi 7 bulan kedepan saya akan terima semua konskwensi dari apa yang sudah saya targetkan apabila tidak tercapai dan berjanji untuk tidak gampang menyerah lagi, semoga doa ini didengar yang maha penyayang.


" 30 and Healty "

Wednesday, October 19, 2016

30 yo and Single

Masih soal menikah,


Sebagai seorang perempuan dewasa, karir mapan dan terlihat cukup umur sering dong ditanya umurnya sudah berapa Bu atau Mba atau Neng ?? dan biasanya akan dijawab dengan malu-malu atau kadang ga jawab cuma senyum-senyum yang kadang juga lebih extreme dijawab denga nada marah" ngapain sih tanya-tanya umur?" hhahaha.. langsung galaw
kegalawan yang ga akan berakhir kecuali kemudian menikah, banyak dari kita para perempuan di 21st century ini memilih atau memang belum dapat jodoh di umur 30-an, apa itu salah, atau aib ?
lupakan... disini bukan masalah salah atau benar ,Aib atau bukan, disini masalah Rezeki Jodoh dan Takdir, ya ini bukan nasib buruk ko, kalo nasib buruk kita sebagai  manusia yang dikasih akal pikiran pasti bisa merubahnya hanya kalo menurut saya ini adalah takdir jalan hidup dan proses yang harus dijalani, apa bedanya dengan Menikah muda, sama saja toh, kadang ada yang menikah muda karena pengen dan memang sudah ada calonnya juga tuhan sudah mengijinkan, jika itu adalah keinginan atau tekanan kaya di jodohin sama ortu. semua itu sebuah proses yang harus dijalani, nah sedangkan perempuan-perempuan seperti kami ini yang kadang sudah berusaha keras untuk mendapatkan seseorang yang bisa diajak menikah  ternyata memang belum diijinkan tuhan ya ga bisa dipaksa, jadi ini sekali lagi bukan kesalahan atau aib.


Saya punya seseorang kaka angkat perempuan, dia pintar, cantik dan pada saat memasuki umur 30-an sudah punya pacar yang serius, saking seriusnya mereka sampai punya tabungan, rumah dan tanah yang dibeli berdua tanpa tahu akan berakhir bersama atau ga, karena pada saat itu terus terang semua orang mempertanyakan mereka yang sudah berpacaran hampir 3 tahun, saya sendiri pun bingung kenapa mereka ga menikah aja ? ternyata memang namanya jodoh itu kapan dipertemukan dalam ijab Kabul ga ada yang bisa tau waktunya, dan kaka saya ini berkahir dengan pacarnya dipelaminan ketika dia berumur 37 tahun dan menginjak usia pacaran 10 tahun.


Tuhan itu maha penyayang memang, dalam hal ini banyak sering kita baca perempuan yg menikah telat itu susah punya anak, tetap kaka saya ini langsung dikasih rezeki hamil dan setahun kemudian punya anak perempuan cantik sehat dan bahkan melahirkan secara Normal, jadi teman-temanku sesama perempuan yang merasa telat menikah just do it your best for your life aja dulu, sambil usaha, ya punya pacar dulu kali stepnya haha, kalo belum dapat juga ya gapapa, Tuhan punya rahasianya sendiri mempertemukan kita dengan siapa dan kapan serta bagaimana caranya, proses hidup tetap berjalan toh, so Be the best you can do to make life happy.


Kalo saya sendiri ditanya apakah sering galau atau sedih, oh so pasti itu, tapi life goes on, saya ga bisa mengeluh terus dan ga melakukan apa-apa, saya tetap berusaha bahagia, tetap bermimpi dan melaksanakan semua rencana-rencana hidup saya yang lain, masih banyak ko goal saya dalam hidup selain menikah. Saya sendiri punya pacar  yang biasa saya  panggil dia Lelakiku, apakah kami serius, sangat serius trus kenapa ga menikah aja, huhh ternyata ga segampang itu ketemu orang, saling tertarik  kemudian pacaran dan menikah, banyak sekali ternyata permasalahan yang harus diselesaikan bukan hanya soal Rohani yaitu hati dan persamaan keyakinan tapi juga soal Materi, kita ga mau munafikkan bahwa kita perlu materi untuk go through di dunia fana ini, jadi itu akan jadi sebuah masalah kalo kita sendiri ga punya kesamaan visi dan misi, ga mau kan dibilang makan tuh cinta. hehe.


Setiap orang punya standard berbeda dalam hidup, life style menjadi ukuran dan ini bisa menjadi masalah kecil atau bhakan pemicu sebuah pernikahan tidak berhasil, bukan hanya hal final seperti Perceraian tapi bisa lebih buruk dari itu, banyak berita karena ekonomi orang sudah ga bisa berpikiran jernih, ibu suicide ngajak anaknya, suami bunuh istri, atau anak bunuh orang tua, ngeri kan
ihh amit-amit deh.., jadi jangan takut juga dibilang  Cewek Matre, hukumnya Wajib.. hehe tapi diingat juga kadar matrenya ya,  sesuai apa ga dengan keadaan, situasi dan kondisi.


Well semua orang berharap bisa mendapatkan atau mencapai goalnya secara normal menurut masyarakat kebanyakan tapi sekali lagi setiap orang punya jalan dan proses hidup berbeda, jadi enjoy your life is only once tough , keep Happy !!!!




 

Wednesday, October 12, 2016

Menikah

Menikah...
*Langsung galau haha *


yap itulah sebuah kata yang sedang membanjiri isi kepalaku, Menikah beserta ide-idenya dan ketakutan-ketakutannya, secara memang sudah diumur-umur yang pantes banget untuk menikah juga karena tetap  secuek apapun menjadi perempuan pengennya juga kaya yang lain naik level dengan menyandang titel "Istri" yang kemudian kan mendorong untuk memiliki titel "Ibu" atau "Mama" atau apa saja sebutannya. selain itu tekanan social adalah hal yang Hampir mustahil tidak dirasakan, perasaan terganggu memang wjaar walaupun disikapi dengan dingin atau menunjukan ketidakpedulian, dalam hati kecil tetap aja miris.



Pagi ini kembali sedikit tersindir ketika tidak sengaja ngobrol basa basi dengan seorang teman senior saat perjalanan dari Camp Menuju Kantor, sebenarnya sudah biasa banget dengan pertanyaan " sudah menikah atau belum ?" atau kаdang mereka lebih sopan dengan menyakan " Suaminya orang mana ?" yang mau ga mau cuma bisa senyum sambil kasih jawaban yang sedikit malu-malu " ah saya masih single dan happy ko" atau jawaban bijak " Belum ada yang ngelamar ". deuhh emank kalo jadi perempuan di Indonesia itu harus lebih kuat Mentalnya, karena sosial masyarakat kita masih menuntun dan menjunjung tinggi kepedulian walaupun bisa dibilang peduli dengan urusan orang sebenarnya dalam kepedulian konteks yang berbeda.

Saya bisa dibilang salah satu dari sekian banyak Perempuan di dunia kerja yang berkarir bagus hanya saja memang sedikit belum beruntung dalam hubungan dan juga tetek bengeknya, hal ini tidak hanya terjadi pada kami yang kerja ditempat memang susah untuk menemukan seseorang yang bisa memuncukan jalin hubungan tetapi bisa dilihat juga diperkotaan yang bekerja dilingkungan yang bisa dibilang kondusif untuk cari pasangan saja masih sulit untuk hal tersebut karena bagaimanapun bukan hanya lingkungan tapi personal yang menentukan dengan siapa, mau bagaimana, seperti apa hal yang dicari, banyak sekali pertimbangannya.
Berat.. itu yang saya pikirkan, bukan berat massanya tapi mikirnya, ini hal yang dilematis banget, bingung bukan menentukan pilihan saja tapi bingung dengan ketakutan akan ketidakmampuan menjadi seorang istri atau ibu, belum lagi dengan permasalahan adaptasi dengan yang akan dinikahi, rasanya banyak sekali hal yang dipertimbangkan dan diinginkan.. Galauu.. bgitulah bahasa gampangnya.


yaudahlah ya saya sih hanya mencoba menyampaikan isi kepala saja , samabil tetap menjalani hidup dengan pemikiran-pemikiran dan hal-hal yang bias dimaknai. mari mencoba lebih realistis dan tetap mencari tau jawaban-jawaban oertanya dikepala.


Selamat hari Rabu !!




Friday, October 7, 2016

Travelouge: Start Again from KM 0 #Sabang Bag.3

Kerjaan sih ga bisa dibilang banyak tapi lumayan bikin sedikit sibuk jadi baru  lanjut nih cerita tentang km 0, masih di hari kedua kami di Sabang, setelah selesai diving kedua kami akhirnya beres-beres kemudian makan dan melanjutkan rencana semula untuk mengunjungi Tugu KM 0 secara kan sudah jauh-jauh kesabang jadi ya harus banget punya minimal photo deh*lupakan soal sertifikat hehe* dari Iboih tempat kami diving hanya tinggal sekitar 10 km untuk mencapai Tugunya dan kami ga menyangka ternyata jalan raya kearah sana sedang dilakukan perbaikan dan pelebaran, salut banget untuk pemerintah sekarang yang menyediakan infrastruktur bagus untuk sampai kesana.
dalam perjalanan kesana kami berasa beruntung dan pilihan tepat sekali menggunakan sepeda motor karena seru banget perjalanannya, capek sih pasti tapi hati gembira, sesampainya disana ternyata Tugunya masih dalam tahap pengerjaan dan menurut Informasinya kemungkinan selesai di 2017.

Lumayan bangga akhirnya bisa juga sampai diujung paling barat Indonesia jadi tanpa buang waktu kami segera turun dan berphoto di tulisan Kilometer 0 yang akan menjadi Bukti bahwa kami sudah pernah kesana haha, hanya saja sedikit terganggu dengan beberapa orang yang mau berphoto juga tapi tidak peduli bahwa bisa bergantian dengan Orang lain *huh* kami jadi memutuskan untuk cari minum aja diwarung dekat situ, dan mampir disalah satu warung yang menjual Kelapa Muda dan duduknya bisa menghadap ke laut selatan , asyik banget dan lucunya banyak Monyet-monyet kecil ternyata di pohon yng berada didepan kami, jadi sekalian dijadiin Objek photo deh, ga berapa lama kami kembali lagi ke sekitar tugu dan berphoto ulang karena sudah ga ada lagi antrian,
Smile!!


Our Wide Smile

We Were Here

Haus!!
Monyet aja Chilling out

Karena sudah Sore kami memutuskan untuk secepatnya jalan balik ke resort yang akan menempuh waktu sekitar sejam perjalanan, dalam perjalanan pulang kadang kami berhenti sebentar untuk mengambil photo kemudian memutuskan untuk mencari Warung ikan bakar disekitaran kota sabang, tapi yang anehnya walaupun kota ini dipinggir laut yang biasanya identik dengan warung ikan bakar, kami malah ga bias menemukannya walau satupun. kami bertanya pada beberapa orang dan katanya ada satu tempat yang sudah kami lewati  tadi menjual ikan bakar, karena tempatnya agak jauh akhirnya kami memutuskan untuk balik saja ke resort dan memesan ikan bakar dari sana juga karena sudah lelah dengan kegiatan seharian ini.




Hal yang paling penting sebenarnya walaupun lelah adalah, kami senang, kembali ke resort dengan hati dan perasaan puas*tsahh*
tadinya kami merencanakan hanya 3D2N tetapi karena sudah ga mau merasakan lagi naik kapal ,kami memutuskan ambil penerbangan langsung dari sabang ke medan di hari ke 4 jadi kami masih akan tinggal di sabang sehari lagi yang ini bakal jadi waktu untuk bermalas-malasan * emank udah malas ko hehe *

Well, itu saja yang bisa saya ceritakan tentang Sabang sementara ini, kapan-kapan akan ngulik-ngulik hal lain yang terjadi saat liburan ini, yang paling Penting Traveling kali ini berkesan sekali dan semoga suatu hari saya bisa kembali lagi kesini, mungkin buat hanimun haha*Ya Tuhan kau pasti dengar doa hamba :) *

Wednesday, October 5, 2016

Travelouge: Start Again from KM 0 #Sabang Bag.2

Liburan Selesai !!..
Mulai hari ini udah harus balik ke rutinitas cari duit lagi hehe, kalo ditanya gimana perasaanya jawabannya adalah Malas,  penyakit mainstream yang diidap banyak orang dan kalo saya sudah dilevel medium akut *alias parah hahaha* tapi bagaimanapun kalo ga kerja ga bakal dapat pemasukan buat traveling, makan dan hura-hura iyakan?!*senyum lima jari*


Karena udah janji bakal mencoba rajin nulis lagi saya lanjutin deh cerita soal liburan dan dive trip ke sabang 2 minggu yang lalu, kalo pinjam istilah diary jaman esde kesannya adalah Menyenangkan!! dan pesannya lain kali bikin itinerary lebih detail dan kadang dadakan plan itu seru :).
Semuanya bermula dari saya dan sahabat saya Ros sudah lama ga diving bareng karena setahun belakangan kita sibuk masing-masing di site yang berbeda dan jadwal field break yang susah nyocokinnya, jadilah ketika saya balik lagi ke site yang sama kita mulai cari waktu dan tempat untuk divetrip lagi dan deal di mid September kita bakal ke Sabang karena lebih dekat juga punya jadwal cuti bareng  walaupun bakal jadi issue untuk approval si Bos, hehe tapi in jury time di approved juga cuti saya ama si bos dengan resiko bakal ada kekosongan dikantor.

Anyway akhirnya setelah urusan field break deal kita lanjutlah untuk cari penginapan, yang nyari si Ros , tadinya kita sudah dapat rekomendasi tempat dari teman lama yang sudah biasa diving di Sabang , nah di rekomen kita pake dive resort namanya Lumba-lumba dive centre tapiiiiii ternyata agak susah nih urusan bookingnya karena harus by email yang mana responsenya lama dan kita juga masih harus nungguin approval bos, pas udah approved malah ga dapat response langsung untuk pesanan kita, karena ini juga melibatkan perasaan*eaaaaa*mikir juga dengan harga yang ditawarkan, tarifnya pake euro cuy, berat kawan ini rasa *yaelah*, soalnya waktunya mepet belum  gajian alias di tanggal sacral * maksudnya sakratul hahaha..*

Akhirnya dengan pertimbangan segala macam dan kita nyoba untuk browse lagi dapatlah dengan harga miring di Casanemo Resort yang kita cek dari tripadvisor merupakan tempat menginap paling recommended disana, bermodal booking by phone dan kita berharap bisa juga dibantu untuk booking divetime disana  ternyata sehari sebelum berangkat baru kita dapat kabar dive centre yang punya hubungan sama ini resort * kaya pacaran gitu* lagi tutup alias ga terima trip, Hikss sedikit down sih tapi ga nyerah sebelum tidur masih coba tanya di local dive centre yang setelah googling even statusnya close tetap aja di call  ternyata Bisa sodara-sodara, Lega!! hehe,tapi belum selesai disitu bingungnya sebenarnya tapi mank dasar kami berdua adalah Lazy traveller jadi semuanya dipikir nantilah tinggal browse atau tanya-tanya * pemalas definitely haha..* 

Sampailah di hari keberangkatan karena bakal lewat Medan jadilah kami terbang dulu ke Medan*ya ga mungkin lari kan dan pake pesawat juga kalee * sekalian si Ros ambil peralatan dan saya ga harus bayar hotel nginepnya *hihi..I love Gratisan* alias numpang  sekalian dirumah si Ros, setelah hangout sehari di Medan beserta Drama Hujan dan Issue Begal yang bikin Jiper besoknya kita berangkat pagi-pagi dari rumah ke Bandara Kuala Namo karena kita akan terbang ke Aceh dulu, jadi sebenarnya ada penerbangan langsung dari Medan ke Sabang 2x seminggu hanya saja kita berangkat bukan dihari penerbangan available jadi harus lewat Aceh yang kemudian dilanjut dengan naik mobil lagi sekitar sejam dari Bandara Sultan Iskandar Muda ke Pelabuhan Ulee Lheule, nah kita dapatnya itu Ferry lambat dan harus nunggu lama di pelabuhan waktu itu, ketika dah naik kapal drama berlanjut haha, karena belinya tiket ekonomi jadilah kami duduk ditengah-tengah penumpang yang bermacam-macam disertai dengan bau semriwing bercampur-campur, pokonya seru, ombak yang lumayan bikin sakit kepala dan bau didalam kapal yang bikin tambah aduhai perjalanan, tapi kami ini kan wanita-wanita tangguh jadi se-nggak nyamannya keadaan disitu  tetap bertahan 2 jam lebih hehe* tepuk bahu sendiri*

Dan sampailah kami di Pulau Weh alias Sabang, dengan bermodal penawaran dan tebang pilih angkutan kami menuju  Casanemo Resort yang ternyata deket banget dari kota, kalo mau lebih jelas bisa liat di websitenya, jadi setelah nyampe dan check in barulah kami bisa liat kalo tempat yang kami pesan itu bakal bikin betis tambah gendut haha, secara bungalow kita berada dibagian bawah landscape jadi dekat kepantai tapi bakal bikin ngo-ngosan kalo mo naik ke main entrance. disini juga sempat ada sedikit drama soal kamar pesanan tapi cepat kita dapat solusi karena langsung complain ke managernya. berhubung udah kelaparan dan capek kita akhirnya memutuskan untuk makan dulu istirahat bentar baru mulai menelusuri kota sabang dengan naik motor sekalian beli beberapa barang toiletries yang kita ga bawa dari rumah.
Casanemo Resort

Casanemo Resort Beach


Casanemo Resort

Casanemo Resort

Casanemo Resort

Satu hal yang paling menarik perhatian saya adalah Kota kecil ini Bersih sekali bahkan sampai di jalan-jalan atau gang kecil sangat bersih sekali, walaupun memang bukan kota yang ramai tapi disini juga tidak kalah seperti kota lain di Indonesia punya ruang-ruang public menarik, warung kopi sudah pasti banyak bertebaran disini karena memang kata orang budayanya orang aceh itu suka berkumpul dan minum kopi di warung, Pantai sudah pasti menjadi ruang publik yang paling digemari disini banyak pantai tempat berkumpul di sore hari untuk sekedar nongkrong ataupun tempat pacaran *bonus masuk angin hahaha*. tidak banyak yang bisa didatangi dan dilihat dihari pertama ini tapi lumayan bikin hati senang ketika balik ke penginapan dan istirahat. untuk Casa nemo sendiri andalah resort kecil yang akan saya ceritakan di bagian lain saat ini hanya ingin bercerita sedikit soal divetrip kami di hari kedua.

Well Pagi dihari kedua kami bangun telat hehe biasa sekali sebenarnya kan sedang liburan tapi mau ga mau harus bangun sarapan dan pergi ketempat diving yang ternyata berjarak 30 km dari tempat kami menginap, setelah konfirmasi dengan dive centre bahwa kami akan datang terlambat kami memutuskan naik motor saja dengan modal nekat, ternyata walupun punggung sedikit linu karena perjalanan cukup jauh kami cukup puas karena sepanjang perjalanan disuguhkan pemandangan cantik. sekitar kurang lebih 1 jam sampailah kami di Iboih tempat dimana dive centre dan spot tempat kami diving, dan sesuai dugaan memang ini dive centre punya local walaupun banyak juga expat yang sedang diving disini. kita di sambut sangat ramah dan langsung dibantu persiapan oleh crew dan guide kita si abang bulan alias abang Mun :)
Iboih Dive Centre


Setelah Persiapan selesai kami kemudian pergi ke spot pertama bersama 3 orang Expat yang sedang ambil Open water course nama spotnya Siloko Cave tapi kita ga bisa dive ke cavenya karena arusnya yang sedang kencang jadi kami mengambil point drop off kemudian menyusuri wall dan liat keadaan apakah bisa sampai di cave atau tidak, setelah sekitar setengah jam ternyata kami harus balik arah karena arus lumayan kencang bahkan pas berenang balik ke pick up point juga kita harus melawan arus yang bikin cape banget kickingnya, langsung insaf makan banyak hahaha *tobat sambel tapi*. pas kita ascending lega banget  dan sakit kepala juga laparrr hukss...tapi senanglah setelah sekian  lama ga diving trus bisa didalam air lagi bikin bahagia. di spot ini ga banyak sih yang kita dapat , cuma beberapa ikan besar dan menurut saya sih konturnya biasa aja lebih kepada dive check dan refresh buat kami yang lama ga menyelam, it was okay actually.

Selesai spot tadi kami balik lagi kepantai dan dive centre untuk re-fill tabung serta buat cari minuman hangat karena intervalnya hanya sekitar 45 menit buat diving kedua, karena bakal sore banget kalo kami lanjut diving dan ikut ke spot yang ketiga kami memutuskan hanya ambil 2x diving karena ga mau pulang kemaleman  dan masih ingin mengunjungi Tugu 0 Kilometer yang hanya berjarak 10 km dari Iboih tempat kami diving * Sebenarnya disaat itu udah lapar* .
Lagi Capture Bar Jack Fish Gang

Pinkish Anemon with playing Clown fish
Ros Concern over green coral
Honeycomb Moray Eel and Lion fish is BFF

Setelah beberapa saat kami lanjut untuk dive di Spot kedua yaitu Sea Garden Point, kami berharap semoga lumayan kali ini, benar saja hampir tidak ada arus pas kami descending jadi senang dan ringan bawaanya banyak photo dan video yang bisa diambil, lumayan jauh juga kita nge-drip karena setelah beberapa saat asyik photo2 ada arus yang mendorong kami, sepertinya si abang Bulan Guide kami memutuskan untuk ng-drip saja, jadilah kami lanjut sampai saya kasih tanda udara saya tinggal 50 bar dan kami siap ascend untuk safety stop terlebih dulu, well menyenangkan sebenarnya tapi yang tidak saya duga adalah saya ketika naik kekapal malah muntah, beuhh habislah nasi goreng kampung yang tadi pagi saya makan buat sarapan haha, tapi legaaa, sakit kepalanya langsung berkurang jadi lebih ke Lapar yang paling terasa hehe*teteup ya urusan perut*



Bersambung ke Bagian -3....


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...